Inovasi terkini dalam pengembangan tes PCR di Indonesia sedang menjadi sorotan utama di dunia medis. PCR atau Polymerase Chain Reaction merupakan metode deteksi virus yang sangat penting, terutama dalam mengidentifikasi virus seperti COVID-19.
Menurut dr. I Gusti Ngurah Mahardika, Sp.PD-KPTI, dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), inovasi terkini dalam pengembangan tes PCR di Indonesia sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam mendeteksi virus. “Dengan terus melakukan penelitian dan pengembangan, kita dapat menciptakan tes PCR yang lebih sensitif dan spesifik,” ujarnya.
Salah satu inovasi terkini dalam pengembangan tes PCR di Indonesia adalah penggunaan teknologi Next-Generation Sequencing (NGS) untuk meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam mengidentifikasi virus. Menurut Prof. Dr. dr. Budi Yuli Setianto, M.Kes., dari Universitas Gadjah Mada, teknologi NGS dapat membantu mengidentifikasi varian virus dengan lebih cepat dan akurat.
Selain itu, pengembangan tes PCR berbasis teknologi Point-of-Care Testing (POCT) juga menjadi fokus utama para peneliti di Indonesia. “Dengan adanya tes PCR berbasis POCT, kita dapat mendeteksi virus secara langsung di lapangan tanpa perlu mengirim sampel ke laboratorium,” kata Prof. Dr. dr. Ali Ghufron Mukti, Sp.PD-KPTI, dari Universitas Airlangga.
Namun, tantangan utama dalam mengembangkan tes PCR di Indonesia adalah ketersediaan sumber daya manusia yang terbatas dan kurangnya dana penelitian. Menurut dr. Rizky Abdulah, M.Res., dari Kementerian Kesehatan, kolaborasi antarinstansi dan pemanfaatan dana penelitian yang lebih optimal sangat diperlukan untuk mengakselerasi pengembangan tes PCR di Indonesia.
Dengan adanya inovasi terkini dalam pengembangan tes PCR di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan negara dalam menghadapi pandemi dan penyakit menular lainnya. “Kita harus terus berinovasi dan berkolaborasi untuk menciptakan tes PCR yang lebih baik dan lebih efisien,” tutup dr. I Gusti Ngurah Mahardika.