Mengenal Lebih Dekat Gejala COVID-19 Varian Baru


Mengenal Lebih Dekat Gejala COVID-19 Varian Baru

Halo, pembaca setia! Bagaimana kabar kalian? Semoga kalian semua dalam keadaan sehat dan selalu menjaga kesehatan di tengah pandemi COVID-19 yang belum usai. Pada artikel kali ini, kita akan mengenal lebih dekat tentang gejala COVID-19 varian baru yang perlu kita waspadai.

Seperti yang kita ketahui, virus corona telah mengalami mutasi dan muncul dengan berbagai varian baru. Salah satu varian yang paling dikhawatirkan saat ini adalah varian Delta, yang pertama kali terdeteksi di India. Varian Delta ini diketahui lebih mudah menular daripada varian sebelumnya.

Penting bagi kita untuk mengenali gejala COVID-19 varian baru agar dapat segera mengambil tindakan yang diperlukan. Jangan anggap remeh gejala yang muncul, meskipun terlihat seperti gejala biasa. Menurut Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), “Varian baru ini dapat menyebabkan gejala yang berbeda dari varian sebelumnya, seperti sakit kepala yang lebih parah, pilek, dan rasa lelah yang berkepanjangan.”

Beberapa gejala yang sering dikaitkan dengan COVID-19 varian baru adalah demam, batuk, sesak napas, hilangnya indera penciuman atau perubahan rasa, nyeri otot, sakit tenggorokan, dan diare. Namun, Dr. Rochelle Walensky, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), juga menekankan bahwa “tidak semua orang dengan COVID-19 varian baru akan mengalami gejala yang sama.” Oleh karena itu, penting bagi kita untuk tetap waspada dan tidak mengabaikan gejala-gejala yang mungkin muncul.

Menurut Dr. Celine Gounder, ahli penyakit menular dari Sekolah Kedokteran Universitas New York, “Gejala COVID-19 varian baru dapat muncul dalam waktu yang lebih cepat setelah terpapar virus, yaitu antara 2-14 hari.” Jadi, jika kita merasa ada gejala-gejala yang mencurigakan, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Selain itu, kita juga perlu meningkatkan kewaspadaan dan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Menurut Profesor Gabriel Leung, Ketua Bidang Epidemiologi dan Biostatistika di Fakultas Kedokteran Universitas Hong Kong, “Varian baru ini menunjukkan peningkatan kemampuan untuk menginfeksi orang yang telah divaksinasi.” Oleh karena itu, vaksinasi tidak boleh dianggap sebagai jaminan mutlak, tetapi tetap harus diikuti dengan disiplin menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan masker.

Dalam menghadapi pandemi COVID-19, kita semua harus saling menjaga dan bekerja sama. Dr. Anthony Fauci, Kepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat, mengingatkan kita untuk tetap waspada dan mengatakan, “Kami harus terus melacak dan mempelajari varian baru ini agar dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan dalam menanggulangi penyebarannya.”

Dalam kesimpulannya, mengenal lebih dekat gejala COVID-19 varian baru sangat penting. Meskipun gejalanya mungkin berbeda-beda, kita semua harus tetap waspada dan mengikuti protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Ingatlah bahwa pandemi ini belum berakhir, dan kita semua memiliki peran penting dalam memutus rantai penyebarannya. Tetaplah sehat dan saling menjaga, ya!

Referensi:
1. “COVID-19 Variants.” World Health Organization, www.who.int/en/activities/tracking-SARS-CoV-2-variants/.
2. “COVID-19 Symptoms.” Centers for Disease Control and Prevention, www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/symptoms-testing/symptoms.html.
3. “COVID-19 Delta Variant: What We Know So Far.” Mayo Clinic, www.mayoclinic.org/diseases-conditions/coronavirus/expert-answers/covid-19-delta-variant/faq-20507541.